Minggu, 06 November 2011

UTS Pengantar Ilmu Sejarah

     1. Anda jelaskan pengertian sejarah dari berbagai sumber buku pustaka, lalu menurut anda sendiri apa itu Sejarah, jelaskan alasanmu!
      Jawaban : 
A. Menurut para ahli 
Mohammad Hatta, (Pengantar Ke Jalan Ilmu Pengetahuan (Djakarta : Pembangunan, 1951)).
Sejarah dalam wujudnya memberikan pengertian dari masa lampau, ia menggambarkan dinamika kita sebagai bentuk rupa dari masa lampau. Meskipun sejarah bukan gambaran yang sebenar-benarnya, tetapi sebagai gambaran yang dimudahkan supaya kita mengenal rupanya. Sejarah bukan melahirkan ceritera dari kejadian masa lampau, melainkan memberikan pengertian masa lalu sebagai masalah-masalah. 
Gilbert J. Garraghan, (A Guide to Historical Method (New York : Fordham University Press, 1948), halaman 3-32).
Sejarah memiliki 3 arti yang saling berkaitan, tetapi berbeda konsepnya : 
a.       Sejarah sebagai kejadian atau peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau (past human event ; past actuality) 
b.      Sejarah sebagai laporan dari peristiwa-peristiwa yang benar-benar terjadi (the record of the past human events or past actuality) 
c.       Sejarah sebagai proses atau teknik penyusunan laporan dari a dan b (the process or technique of making the record) 
R. Moh. Ali, (Pengantar Ilmu Sejarah Indonesia (djakarta : Bhratara, 1963), halaman 7-17).
Sejarah sebagai : 
a.       Keseluruhan perubahan-perubahan, kejadian-kejadian, peristiwa-peristiwa, kenyataan-kenyataan yang benar-benar telah terjadi disekitar kita 
b.      Ceritera tentang perubahan-perubahan itu 
c.       Ilmu yang menyelidiki perubahan-perubahan yang benar-benar terjadi pada masa lampau
(T. Ibrahim alfian, sejarah dan permasalahan masa kini (yogyakarta : pidato pengukuhan jabatan guru besar, UGM, 1985), halaman 9). Panitia Historiografi Dewan Riset Ilmu-Ilmu Sosial Amerika (Social Science Research Council), menyimpulkan bahwa sejarah sekurang-kurangnya dipakai untuk lima pengertian sebagai berikut : 
a.       Penyelidikan secara sistematik tentang gejala-gejala alam 
b.      Masa lampau umat manusia atau sebagian dari padanya. 
c.       Benda peninggalan masa lampau, tulisan baik primer atau sekunder atau manusia sebagian dari padanya. 
d.      Penyelidikan, penyajian, dan penjelasan tentang masa lampau umat manusia atau sebagian dari padanya 
e.       Cabang ilmu pengetahuan yang mencatat, menyelidiki, menyajikan dan menjelaskan masa lampau umat manusia atau sebagian dari padanya.
(T. Ibrahim alfian, sejarah dan permasalahan masa kini (yogyakarta : pidato pengukuhan jabatan guru besar, UGM, 1985), halaman 9). Ernts bernheim dalam lechrbuch der historischen methode und der geschictephiloshophie berpendapat ilmu sejarah adalah ilmu yang menyelidiki dan menyajikan fakta-fakta perkembangan – perubahan umat manusia dalam dimensi ruang dan waktu dalam berbagai segi kehidupannya baik secara individual, khusus, maupun kolektif sebagai mahkluk sosial dalam kerangka hubungan sebab akibat psikopisik. 
B. Menurut pendapat saya sendiri.
Sejarah adalah kisah atau ceritera tentang peristiwa-peristiwa penting yang benar-benar terjadi di masa lampau yang dihasilkan melalui serangkaian metode-metode sejarah sehingga telah teruji kebenarannya.

2. Bila bagaimanakah sejarah itu dikatakan seagai ilmu dan bila bagaimana dikatakan sebagai seni? Pendapatmu sendiri bagaimana? Jelaskan alasannya!
Jawaban : 
A. Sejarah sebagai ilmu 
-          Sejarah itu empiris yang berdasarkan pengalaman-pengalaman manusia. Empiris berarti suatu keadaan yang bergantung pada bukti atau konsekuensi yang teramati oleh indera 
-          Sejarah memiliki objek yang dikaji yaitu manusia dalam waktu. Maksud dari manusia dalam waktu yaitu sejarah hanya mengkaji peristiwa-peristiwa yang dialami oleh manusia dalam waktu tertentu di masa lampau yang berkaitan dengan masalah yang dikaji oleh sejarah 
-          sejarah mampu untuk mengeluarkan teori-teori sendiri yang didasarkan pada objek yang berbeda dengan ilmu-ilmu sosial lainnya. Objek penelitian yang berbeda adalah ilmu-ilmu sosial meneliti tentang manusia sedangkan sejarah meneliti manusia dalam waktu. 
-          Dalam penelitian studi sejarah, maka sejarah memerlukan metode dalam melaksanakan kegiatan penelitian. Metode digunakan sebagai dasar untuk menarik kesimpulan secara hati-hati.
Karena itu sejarah disebut sebagai ilmu karena memiliki ciri-ciri seperti di atas. Namun sejarah tidak bisa digolongkan pada ilmu sosial maupun ilmu alam. Jika digolongkan dalam ilmu sosial, sejarah memiliki objek yang berbeda yaitu manusia dalam waktu dan berbeda dengan ilmu sosial yang memiliki objek yaitu manusia. jika digolongkan dalam ilmu alam, sejarah memiliki hukum yg tidak sepasti hukum ilmu alam. 
B. Sejarah sebagai seni 
-     Penulisan sejarah memerlukan intuisi atau ilham, pemahaman langsung dan insting selama masa penelitian berlangsung. Dalam hal ini kerja sejarawan sama halnya dengan seniman yang bekerja dan ingat selalu akan data-data yang dimilikinya. Intusisi yang membawa sejarah memerlukan imajinasi dalam penulisan. Imajinasi dalam sejarah merupakan kemmapuan sejarawan untuk membayangkan suatu peristiwa yang sedang terjadi, dan apa yang terjadi sesudah itu.
-      Dalam penulisan sejarah sejarawan memerlukan gaya bahasa. Gaya bahasa yang dipakai bukanlah gaya bahasa yang berbunga-bunga namun gaya bahasa yang lugas, menarik dan sistematis.
-      Melalui seni, sejarah akan bercerita dalam plot atau alur. Plot yang dipakai sering kali sama seperti plot yang dipakai novel adalah pengenalan, krisis dan solusi.
-      Sejarah yang dianggap sebagai seni akan memberikan sumbangan kepada seni itu sendiri. Sejarah akan memberikan karakteristik pada biografi. Karakterististik seseorang akan nampak pada penulisan biografi, baik biografi individual maupun biografi bersifat kolektif.
Karena itu sejarah juga bisa dikatakan sebagai seni. Namun seni yang digunakan dalam sejarah harus selalu taat pada azas metode dan metodologi dalam sejarah.

3. Apa yang dimaksud dengan fakta sejarah? Dan terangkanlah bagaimana menjadikan fakta-fakta sejarah itu dalam tulisan sejarah! Coba anda buat otobiografimu sendiri sebagai sejarah!
Jawaban :
(Sidi Gazalba, Pengantar Sejarah Sebagai Ilmu, (Jakarta : Bhatara, 1981), halaman 34-35) F.J Tiggert mendefinisikan fakta sejarah sebagai hasil penyelidikan secara kritis yang ditarik dari sumber-sumber dokumenter. 
(Henry Pirenne, “What Are Historian Trying To do?”, dalam Hans Mayyerhoff, The Philosolophy of History in Our Time, jilid II) Louis Gottschalk mendefinsikan fakta sejarah sebagai suatu unsur yang dijabarkan secara langsung atau tidak langsung dari sumber yang dapat dipercaya atau kredibel, setelah diuji dengan saksama melalui metode sejarah.
Menurut Gerdiner, bukti-bukti dari apa yang telah terjadi di masa lalu itu belum merupakan suatu kebulatan gambaran tentang peristiwa masa lampau. jadi lebih bersifat sebagai data yang berserakan yang menyebabkan kita sering ragu, apakah itu benar-benar bukti dari peristiwa yang kita cari. dengan kata lain untuk bisa membuat pernyataan bulat bahwa suatu peristiwa di masa lampau benar-benar telah terjadi, diperlukan suatu proses untuk mengumpulkan dan kemudian menguji bukti-bukti tersebut, melalui kegiatan kritik sumber terutama untuk menentukan kebenarannya. hasil dari proses inilah baru bisa kita namakan sebagai fakta sejarah. 

contoh otobiografi :
  • Nama saya adalah Edo Galih Permadi. Saya lahir di Trenggalek, Jawa Timur pada tanggal 27 Juli 1993. Saya anak pertama dari tiga bersaudara. Ayah saya bernama Waras dan beliau bekerja sebagai seorang Dosen PNS pada sebuah Perguruan Tinggi di Surabaya. Ibu saya bernama Elok Renita Mardyani. Saya mulai mengenyam pendidikan pertama saya di Taman Kanak-Kanak di daerah Surabaya, karena tidak lama setelah saya lahir kedua orang tua saya memutuskan untuk pindah ke Surabaya. Kemudian saat saya lulus dari taman kanak-kanak kami sekeluarga pindah ke Gresik, tepatnya di Kota Baru Driyorejo sampai sekarang. Saya melanjutkan ke jenjang Sekolah Dasar di SDN Petiken III yang berada di dekat rumah saya pada tahun 1999 dan menempuh pendidikan selama 6 Tahun, Lulus pada tahun 2005 yang kemudian melanjutkan jenjang Sekolah Menengah Pertama di SMPN 16 Surabaya pada tahun 2005 serta menempuh pendidikan selama 3 tahun dan lulus pada tahun 2008. Setelah mengeyam pendidikan di Sekolah Menengah Pertama, saya melanjutkan pendidikan saya di SMAN 22 Surabaya pada tahun 2008, masuk jurusan IPA dan lulus pada tahun 2011. Saat memilih Perguruan Tinggi yang akan saya masuki, orang tua saya menganjurkan untuk memilih Perguruan Tinggi Negeri di Surabaya saja karena tidak terlalu jauh dari rumah sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya lebih untuk hidup sendiri. Setelah mendapat restu dari orang tua, saya mengikuti tes SNMPTN. Ternyata saya lolos dari Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri dan saya di terima di Fakultas Ilmu Sosial Jurusan Pendidikan Sejarah di Universitas Negeri Surabaya. Setelah mendapatkan sumber sejarah seperti otobiografi yang ada di atas, pertama-tama kita harus melakukan kritik (pengujian) untuk membuktikan kebenaran dari sumber sejarah tersebut apakah sumber sejarah di atas itu adalah fakta sejarah atau bukan. Jika kita sudah mengetahui bahwa sumber sejarah tersebut adalah fakta sejarah kita tidak bisa langsung menuangkannya ke dalam tulisan sejarah. Kita masih perlu menelusuri atau melacak sumber-sumber lain agar peristiwa sejarah yang kita teliti bisa direkonstruksi sebagai suatu kisah. Setelah kita sudah mendapatkan beberapa fakta sejarah, kita harus melakukan interpretasi atau penafsiran dengan cara mencari keterkaitan antara fakta sejarah satu dengan yang lainnya dan menafsirkannya. Dari sinilah kita baru bisa melakukan historiografi atau tahap penulisan sejarah dimana fakta-fakta sejarah yang telah ditafsirkan disajikan secara tertulis sebagai kisah atau ceritera sejarah.

         4. Masalah kebenaran sejarah ada beberapa teori kebenaran sebutkan dan menurut saudara manakah yang anda anggap paling sesuai? Jelaskan alasanmu!

    Jawaban :
    1. Kebenaran Pragmatis
    Menurut paham prgmatisme dan teori pragmatis sesuatu dianggap benar bila terbukti sesuatu itu mendatangkan manfaat.
    Kelemahan : kebenaran jenis ini tidak dapat diterapkan dalam studi sejarah karena sulit diharapkan kenyataan yang telah lampau secara langsung mendatangkan manfaat.
    2. Kebenaran Empiris
    Pernyataan dianggap benar bila sesuai dengan pengalaman inderawi atau didukung oleh fakta empiris. Artinya penyajian ataun pembuktian secara empirislah yang dianggap mensyahkan pernyataan kebenaran itu diterima atau tidak.
    Kelemahan : kebenaran jenis ini tidak dapat diterapkan dalam studi sejarah karena fakta yang diperoleh lewat indera tidak akan memiliki arti apa-apa bila yang memperoleh, yang mengindera atau yang mengalami fakta-fakta itu tidak memiliki perhatian, kepentingan serta menafsirkannya apakah fakta atau gejala itu memenuhi syarat bagi kepentingannya.
    3. Kebenaran Korespondensi
    Menurut teori korespondensi sesuatu dianggap benar bila terdapat kesesuaian antara fakta yang diuji dengan kenyataan yang ada. Intinya fakta sebagai suatu peristiwa atau kebenaran yang diuji dapat benar-benar dihadirkan kapanpun dan di manapun dengan proses dan hasil derajat kepastiannya sama atau tidak berubah.
    Kelemahan : kebenaran jenis ini tidak dapat diterapkan dalam studi sejarah karena peristiwa sejarah dapat direkonstruksi, tetapi tidak mungkin dieksperimenkan. Dengan kata lain teori ini hanya bisa digunakan pada ilmu-ilmu alam atau ilmu pasti.
    4. Kebenaran Koherensi
    Menurut teori koherensi sesuatu dianggap benar bila sesuatu itu berkaitan dan cocok dengan sejumlah kebenaran(fakta) lainnya yang kebenarannya telah diakui.
    Kelemahan : meskipun kebenaran menurut teori koherensi tepat untuk menelusuri kebenaran dalam sejarah, Anskersmit membantah kemutlakannya. Anskersmit berpendapat bahwa dalam kasus-kasus tertentu misalnya untuk membuktikan suatu  yang tengah diterapkan menurut pendapat umum benar, diperlukan penerapan berdasarkan teori korespondensi. Anskersmit menyarankan agar melihat kebenaran sejarah secara keseluruhan dengan kenyataan sejarah yang diceritakan atau dipaparkan. Bukan keserasian antara uraian sejarah dengan masa silam itu, melainkan keserasian antara sesuatu yang terjadi pada masa silam itu dengan pernyataan sejarah yang benar. 

    Menurut pendapat saya, teori kebenaran sejarah yang paling benar adalah teori kebenaran koherensi karena dalam mengungkap kebenaran sejarah kita harus mengkaitkan fakta yang kita peroleh dengan fakta yang telah diakui untuk dijadikan sebagai perbandingan. Ini sesuai dengan salah satu metode sejarah yaitu interpretasi. Namun yang harus kita ingat kata harus tetap kritis terhadap fakta-fakta sejarah yang ada atau beredar. Kita tidak bisa langsung percaya begitu saja meskipun fakta sejarah itu sudah diakui oleh banyak orang.
    1.     

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar